Simalungun - Jika memanfaatkan potensi yang ada maka kita dapat menjanjikan ide bisnis yang mengalir. Salah satunya budidaya jamur tiram dan jamur kuping di Bah Aren, Pematang Sidamanik, Kab. Simalungun.
Jamur
tiram dan jamur kuping kini banyak diminati masyarakat, bukan hanya untuk dapat
dijadikan pendamping nasi tetapi juga sebagai jajanan. Berawal dari melihat
budidaya jamur di televisi, kini Abu Ali sudah berhasil memiliki budidaya jamur
milik pribadi yang geluti sejak tahun 2011.
Untuk
satu kali produksi biasanya menggunakan sekitar 2.000 backlop. Membutuhkan waktu sekitar beberapa bulan dimulai dari mensterilkan
bahan, fermentasi, hingga masa panen. Backlop
yang sudah masa panen dapat bertahan 5-6 bulan dan 7 kali produksi.
Selain sudah
ada yang memesan hasil panen, jamur juga diantar kepasar tradisional yang ada
di wilayah Sidamanik dan Simalungun. Harga dari setiap bungkusnya yakni
Rp.4.000.
Abu Ali sebagai
owner merasakan penurunan selama masa pandemi Covid-19, karena kurangnya
peminat. Bahkan dengan terpaksa Abu Ali juga sempat melakukan pengurangan karyawannya.(FS)