Pematangsiantar, liranews.com - Mahalnya harga minyak goreng ditengah masyarakat
cukup meresahkan. Warga dengan
pendapatan menengah ke bawah pastinya disulitkan dengan harga minyak
yang begitu mahal.
Bahkan pedagang di pasar pun kesulitan dalam menjual
minyak karena stok jual yang dibatasi. Hal ini diungkapkan langsung oleh Sofia
Zahra seorang pedagang di Pasar Horas Jl. Thamrin Dwikora, Kecamatan Siantar Barat,
Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Senin (21/02/2022).
“Kondisi terakhir kami mendapat instruksi dari
Pemerintah kalau kami disuruh menjual minyak seharga Rp. 14.000,00 per liter
nya begitu juga dengan minyak curah Rp. 14.00,00 per kilo nya. Dengan harga
segitu saya biasanya dapat stok sepuluh kotak dengan modal Rp. 285.000,00 per
kotak nya dibagi 24 peaces. Tapi, harga itu hanya berlaku sampai
satu minggu saja” ujarnya.
Harga minyak yang mahal dan terbilang cukup langka
ini memang sedang menjadi topik hangat di tengah masyrakat sejak awal tahun
2022. Jika sebelumnya harga minyak seharga Rp. 14.000,00, kini berada di harga
Rp. 18.000,00 sampai Rp. 20.000,00 per liter untuk minyak kemasan dan per
kilogramnya untuk minyak curah. Permintaan konsumen yang tinggi namun
ketersediaan yang terbatas sangat menyulitkan keadaan ibu-ibu rumah tangga
apalagi pedagang kuliner yang tentunya membutuhkan minyak dalam memasak menu
makanan yang akan dijual.
Sofia Zahra menambahkan, “ sekarang ini kami hanya
mendapat dua kotak untuk stok jual satu hari dimana di dalam satu kotak
terdapat dua belas peaces. Jadi, kami sehari itu hanya menjual 24 peaces
padahal permintaan konsumen sangat tinggi sementara barang nya sangat terbatas.
Jadi sulit lah kondisi sekarang ini” tutupnya.
#Tim Liputan LIRANews