Kondisi Jalan Mmemprihatinkan,Simalungun,Rabu(26/01/2022).(Sumber:Lira TV/David Pasaribu & Gunawan Sidabutar) |
SIMALUNGUN || liranews.com - Pembangunan infrastruktur jalan merupakan hal yang di tunggu tunggu oleh warga yang membutuhkan alokasi perbaikan jalan dalam pemanfaatan BUMDES dan hasil tani yang di bawa dan di distribusikan Dari nagori silabah jaya kecamatan panei kabupaten simalungun. Pada Rabu, (26/01/2022)
Kurangnya pengawasan jalan yang di bangun, terekam oleh awak media liranews.com . Usai melakukan peninjauan awak media liranews turut menghadiri rumah Gamot Huta IV untuk melakukan wawancara terkait pembangunan yang kurang pengawasan itu.
Baca Juga " Sangat Memprihatikan, Jalan Siantar - Tigaras Rusak Parah "
" Saya tidak tau kalau pembangunannya seperti itu pak,saya hanya meninjau lokasi. Bahwa pelaksanaan turut dihadiri kepala tukang dalam membantu pekerja melakukan pembangunan perkerasan jalan yang baru di Huta IV. soal campuran yang mereka buat saya tidak tahu apa apa terkait minim nya bahan yang mereka produksi dan tuangkan ke dalam suatu pembangunan perkerasan jalan itu pak " ujar D.S gamot huta IV
Berdasarkan peninjauan langsung yang dilakukan oleh awak media liranews.com, dalam pembangunan mereka mengolah material yang minim. Diantaranya pasir yang terlalu halus, campuran pasir dua kali lipat dari ukuran semestinya dalam satu sak semen.
Baca Juga " Kondisi Jalan Lintas Siantar Simalungun Penuh Abu "
" Biar saja sebagaimana mau nya nagori pak, sekalipun bangunan nya sangat minim Iyah apalah yang kami bisa yang hanya seorang masyarakat biasa. kami tidak bisa menuntut kebenaran nya seperti apa?dan mengungkapkan kebenaran nya langsung dari sisi mana. Yang penting bagi kami Iyah pentingnya adalah adanya jalan ke ladang kami buat membawa hasil tani, kalau tentang campuran mereka memang minim lah pak.
Perbandingan satu sak semen ke 3 angkong pasir itu gak beraturan mereka buat pak. Terkadang satu sak semen bisa 6-7 angkong. Jadi Iyah hasil nya kan campuran mentah dan gak bagus. Inilah lah hasilnya, udah tau musim hujan tapi pembangunan pun gak di awasi dan kurang pantauan " ujar seorang pemuda yang merahasiakan identitas dan sehari harinya adalah seorang kuli bangunan.
terlihat, bangunan jalan tidak berbentuk dan sisi kanan kiri tidak beraturan, sehingga sangat minim selayaknya dikatakan perkerasan jalan. Dan yang lebih pantasnya adalah sebuah pekerjaan asal asal an yang di bangun hanya bermodal kan keuntungan lebih banyak. Sehingga saat masa akhir Pembangunan sedikit bagian pun belum bisa dikatakan baik untuk dilintasi sepeda motor roda 2
Tonton Juga " DANA ASPIRASI UNTUK RABAT BETON DI KECAMATAN GUNUNG
MALIGAS "
" Iya sudah pak, saya sekretaris desa atas nama Edi Warno S. Meminta maaf atas ketidak tahuan kami pemerintah nagori akan minim nya pembangunan. Karena memang pelaksanaan nya ini di akhir tahun dan mungkin mereka kejar target selesai padahal waktu tak sesuai. Terkait Ketidak adanya plang proyek kami akan usulkan di MUSRENBANGDES yang kami laksanakan. karena memang kami sudah melakukan pembangunan yang ketiga lah ini. Yang pertama dan kedua adalah talang air, maka untuk menyusul penyelesaian pembangunan perkerasan jalan ini kami akan segera selesaikan dengan baik " Ujar nya dalam penyampaian informasi kepada awak media liranews.com